Orang Gemuk Lebih Rentan Terserang Asma, Benarkah?

Orang Gemuk Lebih Rentan Terserang Asma, Benarkah?
Orang Gemuk Lebih Rentan Terserang Asma, Benarkah? Tahukah Anda? serangan asma bisa terjadi pada siapa saja dan tidak memandang usia. Tetapi, memang ada beberapa hal yang membuat kondisi ini cenderung muncul pada orang-orang tertentu, salah satunya orang gemuk.
Katanya, orang gemuk itu lebih mungkin terserang asma ketimbang yang punya berat badan ideal. Kenapa bisa, ya?

Risiko serangan asma pada orang gemuk

Dari berbagai riset yang sudah dilakukan, diketahui bahwa orang yang berbadan gemuk atau obesitas berisiko mengalami serangan asma hingga 2 sampai 3 kali lipat lebih tinggi ketimbang yang tidak obesitas.
Bahkan, penelitian yang diterbitkan dalam Experimental Biology and Medicine menyatakan bahwa mereka yang obesitas dan asma sekaligus cenderung harus ditangani medis, tidak bisa mengandalkan perawatan rumahan saja.
Pasalnya, orang dengan berat badan berlebih juga sangat mungkin mengalami komplikasi lain, seperti sesak napas saat tidur hingga tekanan darah tinggi. Kondisi seperti ini berpeluang membuat serangan asma semakin parah.
Belum lagi reaksi obat yang digunakan orang yang obesitas mungkin tidak seampuh saat obat tersebut diminum oleh orang yang berbadan ideal. Hal ini, disinyalir karena tumpukan lemak bisa memengaruhi kerja obat asma.

Kenapa orang obesitas lebih mungkin mengalami asma?

Orang yang obesitas mengalami penurunan fungsi dan kapasitas paru-paru, akibat tumpukan lemak yang berlebihan pada perutnya. Ya, lemak-lemak ini dapat menekan paru, sehingga organ tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Tidak hanya itu, penyebab serangan asma muncul pada orang gemuk adalah kadar leptin yang cukup tinggi di dalam tubuhnya. Leptin sebenarnya merupakan hormon pengatur rasa kenyang. Jadi, ketika makanan masuk dan memenuhi perut, hormon ini yang akan memberikan sinyal rasa kenyang ke otak, sehingga Anda akan berhenti makan.
Sayangnya, pada orang yang kelebihan berat badan, hormon init terpaksa diproduksi berlebihan, karena makanan terus-terusan masuk ke dalam tubuh. Ketika jumlahnya berlebih, otak malah tidak mendapatkan sinyal rasa kenyang tersebut hingga akhirnya Anda akan terus makan.
Nah, kelebihan produksi hormon leptin juga berpengaruh terhadap serangan asma. Tingginya hormon ini akan menyebabkan tubuh mengalami radang di berbagai jaringan, termasuk paru-paru. Hingga akhirnya, terjadi penurunan kapasitas udara dalam paru dan timbul serangan asma.

Apakah pengobatan asma pada orang berbadan gemuk berbeda?

Riset yang diterbitkan dalam Asthma Research and Practice menyebutkan bahwa orang yang gemuk mungkin membutuhkan perawatan dan obat yang berbeda saat terserang asma. Hal ini terkait dengan efektivitas dari obat-obatan yang diberikan. Dalam penelitian tersebut, obat yang biasanya mengatasi serangan asma tidak cukup ampuh bagi mereka yang punya berat badan berlebihan.
Terapi yang terbaik untuk mereka yang mengalami asma disertai obesitas adalah dengan menggunakan menurunkan berat badan hingga mencapai indeks massa tubuh yang normal. Berikut beberapa cara yang dapat anda coba untuk menurunkan berat badan anda :
  • Hitung berat badan ideal. Dengan begitu, Anda tahu berapa kilogram berat yang harus diturunkan.
  • Perbanyak makan serat. Misalnya sarapan dengan menggunakan roti gandum, sedangkan makan siang dan makan malam dengan memperbanyak sayuran dan buah-buahan.
  • Makanlah secara perlahan, jangan terburu-buru karena mengunyah dan makan terlalu cepat dapat menyebabkan anda makan secara berlebih tanpa anda sadari.
  • Rajinlah berolahraga dan kurangi makanan yang diproses dengan cara digoreng.
Demikianlah ulasan mengenai kenapa orang obesitas lebih mungkin mengalami asma. Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Indra Utami Tamsir Terus Berupaya Lestarikan Musik Keroncong

Apa Saja Tanda Dan Gejala Jika Sebentar Lagi Mau Menopause?

Mitos Atau Fakta, Pakai Baju Basah Sebabkan Masuk Angin?